SAMPAH SELALU MENJADI SAHABAT DEKAT KITA...

Kalau kita Berbicara teantang sampah rasanya tak akan ada habisnya. Sudah sekian lama sampah menjadi masalah terberat yang dialami warga  di Bekasi. negara ini mungkin sudah tak asing lagi dengan permasalahan teantang sampah. rasanya sebagai warga Bekasi, saya pun ikut dipusingkan dengan permasalahan ini. entah bagaimana cara antisipasi yang dapat mengatasi sampah yang sudah menjadi sahabat dilingkungan sehari-hari. di jalan raya, tempat umum, rekreasi,bahkan sekolah-sekolah yang tak asing lagi jika kita melihat sampai yang tidak dibuang pada tempatnya dan menjadi berserakan.
menurut sumber yang saya dapatkan, sampah terbesar berasal dari sampah rumah tangga atau pemukiman Bayangkan saja, banyak pemukiman yang ada di Bekasi berarti banyak juga sampah yang ada.
Diprediksi, volume sampah rumah tangga yang dihasilkan per satu kawasan perumahan sekitar200-600ton 1 tahunnya. Jika sampah langsung dipilah dan diolah, maka sekitar 100 ton bisa didaur ulang sedangkan 100 ton lagi diangkut ke tempat pembuangan sampah akhir. 
Saat ini, terdapat 94 titik tempat daur ulang atau 3R (reduce, reuse, dan recycle) yang tersebar di lima wilayah kota. 
Sebenarnya, jika kita sebagai masyarakat bisa jeli melihat aspek positif dari sampah, bisa saja itu mengurangi beban moril bagi kita semua tentang sampah yang telah menumpuk ini. Contohnya yaitu penanggulangan sampah rumah tangga melalui pembuatan kompos dari sampah rumah tangga, pembuatan lubang biopori. Pembuatan pupuk kompos dapat mengurangi sampah rumah tangga, dimana hasilnya pun berguna untuk memupuk tanaman. Sedangkan lubang biopori digunakan untuk menimbun sampah organik, sehingga membuat tanah menjadi subur dan menjadi resapan air yang baik.
Sampah dapat diatasi dengan cara :Semangat gotong-royong, rasa saling percaya, dan ingin berbagi, merupakan aspek yang penting dan lebih efektif, dengan cara menyatukan seluruh warga serta membangun dan mensosialisasi kegiatan sosial yang bisa kita galakan untuk mengatasi sampah 1 minggu sekali